Selasa, 01 Desember 2015

Pembagian Cedera Kepala (Trauma Kapitis)

gustinerz.com | Cedera kepala atau sering dikatan trauma kapitis merupakan suatu yang diakibatkan oleh trauma tumpul atau tajam yang berakibat terjadinya disfungsi serebral sementara.
Trauma kapitis atau cedera kepala dibagi menjadi beberapa bagian. Berikut pembagian Cedera Kepala.
1. Komosio Serebri:  (geger otak) adalah keadaan pingsan yang berlangsung tidak lebih dari 10 menit akibat trauma kepala, yang tidak disertai kerusakan jaringan otak.  Pasien mungkin mengeluh nyeri kepala, vertigo, mungkin muntah dan tampak pucat.

2. Kontusio Serebri: (memar otak) terjadi perdarahan-perdarahan di dalam jaringan otak tanpa adanya robekan jaringanyang kasat mata, meskipun neuron-neuron mengalami kerusakan atau terputus.  Yang penting untuk terjadinya lesi contusion ialah adanya akselerasi kepala yang seketika itu juga menimbulkan pergeseran otak serta pengembangangaya kompresi yang destruktif.  Akselerasi yang kuat berarti pula hiperekstensi kepala. Oleh karena itu, otak membentang batang otak terlalu kuat, sehingga menimbulkan blockade reversible terhadap lintasan asendens retikularis difus.  Akibat blockade itu, otak tidak mendapat input aferen dan karena itu, kesadaran hilang selama blockade reversible berlangsung.

3. Laserasi Serebri: Dikatakan laceratio cerebri jika kerusakan tersebut disertai dengan robekan piamater.  Laceratio biasanya berkaitan dengan adanya perdarahan subaraknoid traumatika, subdural akut dan intercerebral.  Laceratio dapat dibedakan atas laceratio langsung dan tidak langsung.

4. Oedema Serebri:
Pada keadaan ini otak membengkak.  Penderita lebih lama pingsannya, mungkin hingga berjam-jam.  Gejala-gejalanya berupa commotio cerebri, hanya lebih berat.  Tekanan darah dapat naik, nadi mungkin melambat.  Gejala-gejala kerusakan jaringan otak juga tidak ada.  Cairan otak pun normal, hanya tekanannya dapat meninggi.
  • TIK meningkat
  • Cephalgia memberat
  • Kesadaran menurun
5. Hematom Sereberi: Setelah cedera kepala darah berkumpul didalam ruang epidural (ekstradual) diantara tengkorak. Keadaan ini sering diakibatkan dari fraktur hilang tengkorak yang menyebabkan arteri meningeal tengah putus/tusak. Dimana, arteri ini berada diantara duramater dan tengkorak daerah infesor menuju daerah tipis tulang temporal. Hemorogi karena arteri ini adapat menyebabkan tekanan pada otak.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Farmakoterapi GAGAL GINJAL AKUT

— Gagal ginjal akut (GGA) merupakan penurunan fungsi ginjal secara mendadak sehingga ginjal tidak mampu menjalani fungsiny...