Kamis, 03 Desember 2015

Obat-Obat Sistem Endokrin


Obat-Obat Sistem EndokrHormon adalah zat‑zat yang disekresikan oleh kelenjar‑kelenjar endokrin dan masuk ke dalam peredaran darah, yang menimbulkan efek pada suatu organ di bagian tubuh lain yang membutuhkan untuk dapat berfungsi normal. Kelenjar‑kelenjar endokrin yang penting ialah kelenjar hipofisa, kelenjar kelamin, kelenjar anak ginjal, kelenjar pankreas, kelenjar tiroid, dan kelenjar paratiroid. Obat hormon pada umumnya digunakan karena terjadi kekurangan produksi pada organ yang memproduksi.
Dalam Daftar Obat Wajib Apotek No. 1 terdapat Obat Kontrasepsi Oral, sedangkan dalam Daftar Obat Wajib Apotek No. 2 terdapat Obat Noretisteron.

OBAT KONTRASEPSI ORAL
Dengan adanya Program Keluarga Berencana Nasional, masyarakat umum telah mengetahui apa yang disebut dengan "Pil KB". Akan tetapi, sebagian besar masyarakat belum mengetahui dengan tepat apa isi atau kandungan Pil KB itu, bagaimana cara kerjanya, dan apa saja efek sampingnya.
Ada dua hormon yang berperan dalam mengatur siklus haid, yaitu hormon estrogen dan progestin. Hormon estrogen berperan sebelum terjadi ovulasi, yaitu terlepasnya sel telur yang telah masak dari folikel di dalam ovarium, yang biasanya terjadi pada hari antara hari ke‑9 dan hari ke‑17 permulaan haid, sedangkan hormon progestin berperan setelah itu.
Sel telur yang lepas dari ovarium memasuki saluran telur (tuba falopii), menuju uterus atau rahim. Sejak itulah hormon progestin mengambil peranan selanjutnya. Selama empat belas hari berikutnya, sekresi hormon progestin akan menjadikan lapisan lendir rahim menebal dan siap untuk penanaman sel telur yang telah dibuahi. Selama jangka waktu tersebut, perbandingan antara hormon estrogen dan hormon progestin berubah setiap hari dengan jumlah progestin yang semakin meningkat pada waktu mendekati permulaan siklus haid. Jika sel telur tidak dibuahi, dengan cepat sel telur akan mati. Dan jika tidak terjadi penanaman sel telur, pada hari ke‑28 siklus haid kadar progestin dengan cepat akan menurun, yang mengakibatkan selaput lendir rahim terlepas dan terjadi apa yang disebut haid. Pada waktu terjadi haid, selaput lendir rahim mengalami kerusakan sampai pada lapisan paling dasar. Tapi lapisan selaput lendir rahim dengan cepat akan tumbuh kembali, di bawah pengaruh hormon estrogen.
Obat kontrasepsi oral yang terdapat dalam Daftar Obat Wajib Apotek No. 1, adalah :
• Obat tunggal, yang mengandung Linestrenol.
• Obat kombinasi, yang mengandung:
- Etinodiol diasetat – Mestranol
- Norgestrel ‑ Etinil estradiol
- Linestrenol ‑ Etinil estradiol
- Etinodiol diasetat ‑ Etinil estradiol
- 1‑Norgestrel ‑ Etinil estradiol
- Norethindron – Mestranol
- Desogestrel ‑ Etinil estradiol.


Golongan Obat Kontrasepsi Oral
Berdasarkan kandungan obatnya, obat kontrasepsi oral dapat dibagi ke dalam tiga. golongan sebagai berikut :
1. Mengandung hormon estrogen dosis tinggi
Obat kontrasepsi oral dari golongan ini juga dikenal de­ngan nama Morning after pill, mengandung Etinil estradiol atau Dietilstilboestrol dosis tinggi, yang bekerja dengan cara mengubah lapisan lendir rahim sedemikian rupa sehingga penanaman sel telur yang telah dibuahi dihalangi. Pil ini digunakan dalam waktu 72 jam setelah melakukan coitus, atau lebih cepat lebih baik Obat kontrasepsi oral golongan ini tidak digunakan dalam Program KB, karena selain efek sampingnya mual dan muntah, jika gagal atau telah terjadi kehamilan, mungkin dapat mengakibatkan kehamilan di luar rahim atau bayi yang dilahirkan menderita cacat. Morning after pill hanya digunakan jika terjadi kegagalan dengan cara mekanik (kondom atau diafragma), dan juga untuk mengatasi akibat perkosaan. Dan obat golongan ini hanya dipakai selama 3‑5 hari.
2. Mengandung hormon progestin dosis rendah
Obat kontrasepsi oral golongan ini, yang biasa digunakan mengandung Linestrenol. Cara kerja obat golongan ini tidak menghalangi ovulasi, tapi bekerja dengan cara meningkatkan kekentalan lendir di leher rahim, sehingga menghalangi gerak sperma. Dengan demikian, kemungkinan terjadi kegagalan akan lebih besar dibandingkan dengan obat kontrasepsi oral lainnya.

Obat yang tersedia:
Merek dagang Kandungan obat
Exluton (Organon) 35 tablet, 28 tablet mengandung Linestrenol 0,5 mg/tab
Catatan: * Jumlah obat untuk satu siklus/pasien.
* Untuk siklus pertama, harus dengan resep dokter.
* Akseptor dianjurkan untuk kontrol ke dokter setiap enam bulan.
3. Mengandung kombinasi hormon estrogen dan progestin.
Obat kontrasepsi oral yang biasa digunakan untuk Program KB, mengandung kombinasi hormon estrogen dan progestin sintetis. Hormon estrogen yang digunakan Etinil estradiol atau Mestranol. Sedangkan hormon progestin yang digunakan biasanya Etinodiol diasetat, Norgestrel, Linestrenol, Norethindron dan Desogestrel. Selain mengandung satu macam kombinasi estrogen‑progestin untuk satu siklus, juga tersedia yang mengandung tiga macam kombinasi estrogen‑progestin untuk satu siklus. Dengan tiga macam kombinasi estrogen‑progestin untuk satu siklus, dimaksudkan untuk menyesuaikan profil kadar hormon selama siklus haid. Obat kontrasepsi oral kombinasi bekerja dengan cara meniru keadaan normal siklus haid, tapi juga mencegah konsepsi dengan cara menekan produksi normal hormon estrogen dan progestin oleh rahim. Obat kontrasepsi oral dengan satu macam kombinasi untuk satu siklus dapat dibagi ke dalam tiga golongan, yaitu dosis rendah, dosis sedang, dan dosis tinggi.

Obat yang tersedia:
Merek dagang Kandungan obat
Kombinasi satu macam untuk satu siklus:
Dosis rendah:
Marvelon‑28 (Organon) 28 tablet, tiap tablet mengandung Desogestrel 150 mcg dan Etinil estradiol 30 mcg.
Mercilon‑28 (Organon) 28 tablet, tiap tablet mengandung Desogestrel 150 mcg dan Etinil estradiol 20 mcg
Microgynon‑30 ED (Schering) 21 tablet, tiap tablet mengandung 1‑Norgestrel 150 mcg dan Etinil estradiol 30 mg, ditambah 7 tablet plasebo mengandung Laktosa.
Mikrodiol (Kimia Farma) 21 tablet, tiap tablet mengandung 1‑Norgestrel 150 mcg dan Etinilestradiol 30 mg, ditambah 7 tablet plasebo mengandung Fe‑fumarat 75 mg/tablet.
Nordette (Sunthi Sepuri‑Wyeth) 21 tablet, tiap tablet mengandung 1‑Norgestrel 150 mcg dan Etinil estradiol 30 mcg, ditambah 7 tablet plasebo.

Dosis sedang:
Agestin ED (Kalbe Farma) 21 tablet, tiap tablet menganclung Etinodiol diasetat 1 mg dan Mestranol 50 mcg, ditarnbah 7 tablet plasebo berwama cokelat mengandung Fe‑fumarat 25 mg/tablet.
Eugynon (Schering) 21 tablet, tiap tablet mengandung Norgestrel 0,5 mg dan Etinil estradiol 50 mcg
Eugynon ED (Schering) 21 tablet, tiap tablet mengandung Norgetrel 05 mg dan Etinil estradiol 50 mcg, ditambah 7 tablet plasebo mengandung Laktosa 46,5 mg/tablet
Lyndiol (Organon) 22 tablet, tiap tablet mengandung Linestrenol 2,5 mg dan Etinilestradiol 50 mcg.
Microgynon‑50 ED (Schering) 21 tablet, tiap tablet mengandung Norgestrel 125 mcg dan Etinilestradiol 50 mcg, ditambah 7 tablet plasebo mengandung Laktosa.
Neogynon (Schering) 21 tablet, tiap tablet mengandung Norgestrel 0,25 mg dan Etinilestradiol 50 mcg.
Neogynon ED (Schering) 21 tablet, tiap tablet mengandung Norgestrel 0,25 mg dan Etinil estradiol 50 mcg, ditambah 7 tablet plasebo mengandung Laktosa 46,5 mg.
Nordiol‑28 (Sunthi Sepuri‑Wyeth) 21 tablet, tiap tablet mengandung 1‑Norgestrel 250 mcg dan Etinil estradiol 50 mcg, ditambah 7 tablet plasebo
Ovostat‑28 (Organon) 22 tablet, tiap tablet mengandung Linestrenol 1 mg dan Etinilestradiol 50 mcg, ditambah 6 tablet plasebo
Ovulen‑50 Fe‑28 (Searle) 21 tablet, tiap tablet mengandung Etinodiol diasetat 1 mg dan Etinil estradiol 50 mcg, ditambah 7 tablet plasebo mengandung Fe‑fumarat 75 mg/tablet.

Dosis tinggi:
Ovulen Fe‑28 (Searle) 21 tablet, tiap tablet mengandung Etinodiol diasetat 1 mg dan Mestranol 100 mcg, ditambah 7 tablet plasebo
Kombinasi tiga macam untuk satu siklus:
Trinordiol (Wyeth­-Ayerst/Sunthi Sepuri) 6 tablet berwarna cokelat, Hap tablet mengandung 1‑Norgestrel 50 mcg dan Etinil estradiol 30 mcg.
5 tablet berwarna putih, tiap tablet mengandung 1‑Norgestrel 75 mcg dan Etinil estradiol 40 mcg.
10 tablet berwarna kuning, tiap tablet mengandung 1‑Norgestrel 125 mcg dan Etinil estradiol 30 mcg.
7 tablet plasebo
Triquilar ED (Schering) 6 tablet, tiap tablet mengandung 1‑Norgestrel 50 mcg dan Etinil estradiol 30 mcg.
5 tablet, tiap tablet mengandung 1‑Norgestrel 75 mcg dan Etinil estradiol 40 mcg.
10 tablet, tiap tablet mengandung 1‑Norgestrel 125 mcg dan Etinil estradiol 30 mcg.
7 tablet plasebo mengandung Laktosa.
Catatan: • jumlah obat untuk satu siklus/pasien.
• Akseptor dianjurkan kontrol ke dokter tiap enam bulan.
• Untuk akseptor Lingkaran Biru wajib menunjukkan kar­tu.

Indikasi dan kontraindikasi: Obat kontrasepsi oral sesuai dan tepat untuk wanita yang masih ingin mempunyai anak, tapi menunda kehamilan selama satu sampai lima tahun. Selain itu wanita dengan masalah haid, seperti haid tidak teratur atau kejang‑kejang pada waktu haid, sering kali masalahnya teratasi selama dan sesudah menggunakan obat kontrasepsi oral.
Pada dasarnya, wanita berusia di bawah 35 tahun yang sehat, tidak merokok, dan tidak mempunyai masalah pada organ reproduksinya atau gangguan lain pada waktu haid, obat kontrasepsi oral sangat aman dan dapat dipercaya untuk digunakan dalam Program Keluarga Berencana. Masalah yang dihadapi ialah dalam memilih obat kontrasepsi oral yang sesuai, karena tersedia banyak macam obat kontrasepsi oral dengan berbagai merek dagang, dengan kandungan estrogen antara 20‑100 mcg dan progestin antara 150‑2500 mcg.
Cara memilih yang terbaik ialah dengan cara mencoba, yang dimulai dengan menggunakan obat kontrasepsi oral dosis rendah dan memperhatikan gejala efek samping yang timbul, sehingga akan didapatkan obat yang sesuai atau cocok untuk dirinya dan dapat digunakan untuk selanjutnya. Jika dalam waktu tiga. bulan timbul banyak keluhan, sebaiknya konsultasi ke dokter untuk mendapatkan petunjuk dan penggantian macam obat yang digunakan. Berdasarkan data penelitian, dengan menggunakan obat kontrasepsi oral, akan berkurang kemungkinan terkena penyakit kanker payudara dan rahim, penyakit fibrositik payudara, dan terbentuknya kista.
Obat kontrasepsi oral merupakan kontraindikasi bagi wanita berusia di atas 35 tahun, perokok berat (sehari sampai dua pak), wanita dengan berat badan 10 kg atau lebih dari berat badan ideal sesuai dengan tinggi dan bentuk badan, penderita trombosis atau pernah menderita trombosis, penyakit pembuluh darah yang meradang dan yang degeneratif, ikterus dan pruritus karena kehamilan, penderita penyakit tekanan darah tinggi, diabetes mellitus, epilepsi, dan gangguan fungsi hati atau empedu. Untuk penderita penyakit-penyakit tersebut dapat menggunakan cara KB yang lain, misalnya dengan alat KB mekanik seperti IUD, kondom atau diafragma. Penggunaan obat kontrasepsi oral harus segera dihentikan jika timbul sakit kepala seperti migrain atau gangguan penglihatan, karena mungkin terjadi komplikasi tromboemboli.
Efek samping: Efek samping penggunaan obat kontrasepsi oral biasanya baru terlihat setelah tiga bulan. Dengan demikian, setelah tiga bulan perlu ke dokter untuk konsultasi dan mendapatkan petunjuk selanjutnya.
Efek samping yang timbul dapat bersifat subyektif, sebagai akibat rasa cemas menggunakan obat kontrasepsi oral. Tapi efek samping yang timbul, pada umumnya disebabkan oleh perbandingan kandungan estrogen dan progestin yang tidak sesuai.
Efek samping yang biasa timbul, antara lain seperti pada tabel 1.

Interaksi : Kegagalan penggunaan obat kontrasepsi oral, terutama disebabkan oleh penggunaan yang tidak teratur (karena lupa), gangguan absorpsi seperti muntah dan diare, dan terjadi interaksi dengan obat‑obat lain yang bersamaan digunakan.
Interaksi obat kontrasepsi oral kombinasi estrogen‑progestin, dengan obat-obat yang terdapat pada tabel 2.

OBAT NORETISTERON
Noretisteron merupakan turunan progesteron yang dibuat secara sintetis, dengan daya kerja sebagai progesteron yang kuat.
Indikasi: Noretisteron digunakan untuk mengatur waktu haid, dan mengatasi sindroma premenstruasi. Selain itu juga digunakan terhadap amenorrhoea primer dan sekunder, mastopati, uterine hipoplasia, endometriosis dan pendarahan disfungsi.
Kontraindikasi: Disfungsi hati, hamil, sindroma Dubin-Johnson, sindroma Rotor, tumor hati atau pernah terjadi tu mor di hati, pernah menderita pruritus yang berat atau jaundice selama kehamilan, pernah menderita herpes pada waktu. hamil, dan proses tromboembolik.
Efek samping: Kadang‑kadang menyebabkan mual.
Interaksi: Dengan obat antidiabetes oral atau insulin, akan mengubah dosis yang dibutuhkan.
Obat yang tersedia:
Merek dagang Kandungan obat
Primolut N (Schering) 30 tablet, tiap tablet mengandung Noretisteron 5 mg
Catatan: Jumlah maksimal untuk satu siklus.
Tabel 1. Efek samping obat kontrasepsi oral dan anjuran untuk mengatasinya
Efek samping Saran
Timbul jerawat atau rambut di tempat yang tidak dikehendaki. Gunakan obat kontrasepsi oral dosis tinggi
Berat badan bertambah Gunakan obat kontrasepsi oral dengan kandungan estrogen clan progestin yang minimal.
Payudara lunak atau membesar Gunakan obat kontrasepsi oral dosis rendah, dengan komponen progestin yang androgenik, misalnya Norgestrel.
Tidak terjadi haid Kesampingkan dugaan telah terjadi kehamilan. Hentikan penggunaan obat kontrasepsi oral selama tiga bulan, kemudian mulai lagi dengan menggunakan obat kontrasepsi oral yang mengandung hormon estrogen lebih tinggi.
Payudara mengeluarkan cairan Perlu pemeriksaan serum prolaktin, dan penggunaan obat dihentikan jika terasa mengganggu.
Seperti gejala sebelum haid (retensi cairan, gugup, iritabilitas, dan sakit kepala) Gunakan obat kontrasepsi oral dosis rendah, diet Natrium dibatasi, penggunaan obat diuretika dibatasi.
Pendarahan di antara waktu haid Gunakan obat kontrasepsi oral dosis tinggi. Jika masih terjadi pendarahan, penggunaan obat dihentikan.
Timbul bercak‑bercak hitam pada kulit Gunakan obat kontrasepsi oral dosis rendah. Selain itu, hinari terkena sinar matahari.
Gelisah (lelah, lesu, nafsu seks berkurang, depresi ringan) Gunakan obat kontrasepsi oral closis rendah ditambah vitamin, terutama Vitamin B‑6.
Gangguan saluran cerna (mual, muntah, perut kembung dan gatal) Gunakan obat kontrasepsi oral dosis rendah dan berikan obat Kolestiramin. Jika masih terasa gatal, hentikan penggunaannya.
Infeksi ragi Berikan obat antiinfeksi



Tabel 2. Obat-obat yang berinteraksi dengan kontrasepsi oral
Obat Interaksi
Ampisilin, INH, Kloramfenikol, Neomisin sulfat, Penisilin V, Nitrofurantoin, Fenilbutazon, Rifampisin, Tetrasiklin, Sulfonamida, dan obat antikonvulsi.
Obat antidiabetika oral dan Insulin, dan obat antihipertensi
Obat antidepresi golongan trisiklik.
Vitamin
Meningkatkan terjadinya pendarahan, dan kemungkinan terjadi kehamilan
Efektivitas obat antidiabetika dan antihipertensi terganggu
Kadar obat antidepresi dalam plasma meningkat. Kurangi dosisnya.
Kadar vitamin berkurang.
Dosis vitamin perlu ditambah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Farmakoterapi GAGAL GINJAL AKUT

— Gagal ginjal akut (GGA) merupakan penurunan fungsi ginjal secara mendadak sehingga ginjal tidak mampu menjalani fungsiny...