Selasa, 01 Desember 2015

Klasifikasi Obat Anti Diabetes Oral yang biasa digunakan

 Sulfonilurea

Obat ini merangsang sel beta pankreas untuk memproduksi insulin. terbagi menjadi berapa golongan, antara lain :
 
1.Kelas A: hipoglikemik kuat
 glibenklamid, nama merk dagangnya euglukon, daonil 
dengan sediaan 5mg per tablet. diberikan maksimal 3 tablet diberikan pagi dan siang
klorpropamid, nama merk dagangnya diabinase 
dengan sediaan 100 dan 250 mg per tablet, dosis maksimal 2 tablet, diberikan pagi hari
 
2.Kelas B: untuk diabetes melitus disertai kelainan ginjal dan hepar.
glikuidon, nama merk dagangnya glerenorm, glidiab, lodem, fordab, 
dengan sediaan 30 mg  per tablet. 
maksimal 4 tablet/hari diberikan pagi dan siang.
 
3.Kelas C: anti angiopati
gliklazid, digunakan untuk komplikasi diabetes melitus mikroangiopati.
nama merk dagangnya diamicron, glukolos,glucodex,glidiabet,
sediaan 80 mg per tablet, maksimal 4tablet/hari diberikan pagi dan siang.
glimipiriddigunakan untuk komplikasi diabetes melitus makroangiopati.
nama merk dagangnya amaryl,amadiab,metrix,solosa.
sediaannya 1 mg, 2 mg dan 4 mg.
diberikan pagi dan siang dengan maksimal dosis 8 mg/hari
 
4.Kelas D: hipoglikemik lemah tapi bekerja pada gangguan post reseptor insulin
glipizid dosis rendah misalnya minidiab dosis 2,5-20 mg diberikan pagi dan siang.
 Biguanid 
obat ini berefek pada reseptor insulin (uptake glukosa di perifer), menurunkan fibrinogen plasma,  tidak punya efek sentral pada pancreas, antara lain 
metformin, nama merk dagangnya glucophage, buformin, diabex, neodipar. 
sediaannya 500 mg per tablet. dosis 500-3000 mg perhari. 
obat ini dapat menyebabkan perut tidak nyaman. 
sehingga pemberiannya sebaiknya sesudah makan. 
hati-hati pada pasien dengan kelainan hepar dan ginjal.
Golongan spesifik
 
 Acarbose (alfa-glukosidase inhibitor), obat ini menghambat absorbsi glukosa di usus. nama merk dagangnya glucobay, eclid
sediaannya 50 mg dan 100 mg. diberikan setelah suapan pertama saat makan. efek samping yang sering : perut terasa kembung dan sering buang angin (flatus)
 
sitagliptin (suatu DPP-4 inhibitor), obat ini bekerja meningkatkan dan memperpanjang hormon incretin, dengan mengnonaktifkan enzim DPP-4. hormon incretin meningkatkan sintesis dan sekresi insulin pada sel beta pankreas dan menurunkan sekresi glukagon pada sel alfa pankreas. nama merk dagangnya januvia. sediaan 25 mg, 50 mg dan 100 mg. dosis yang diberikan maksimal 400 mg/hari. dosis disesuaikan juga terdapat gangguan ginjal.
 
Repaglinide, obat ini bekerja meningkatkan sekresi insulin dengan menghambat ATP-potassium-channel pada sel beta pankreas sehingga meningkatkan kalsium intrasel dan merangsang pelepasan insulin dari sel beta pankreas. nama merk dagangnya prandin, sediaan 0,5 mg, 1 mg dan 2 mg. dosis awal 0,5 mg diberikan 15 menit sebelum makan. dititrasi maksimal 4 mg. dosis maksimal tidak melebihi 16 mg /hari.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Farmakoterapi GAGAL GINJAL AKUT

— Gagal ginjal akut (GGA) merupakan penurunan fungsi ginjal secara mendadak sehingga ginjal tidak mampu menjalani fungsiny...