- Skizontizid jaringan primer yang membasmi parasit praeritrosit: proguanil, pirimetamin
- Skizontizid jaringan sekunder yang membasmi parasit eksoeritrosit: primakuin
- Skizontizid darah yang membasmi parasit fase eritrosit: kina, klorokuin, amodiakuin
- Gametosid yang menghancurkan bentuk seksual. Primakuin adalah gametosid yang ampuh bagi keempat spesies. Gametosid untuk P.vivax, P.malariae, P.ovale adalah kina, klorokuin, dan amodiakuin
- Sporontosid mencegah gametosit dalam darah untuk membentuk ookista dan sporozoit dalam nyamuk anopheles: proguanil, primakuin.
Pengobatan kuratif dapat dilakukan dengan obat malaria jenis skizontizid
Pencegahan transmisi bermanfaat untuk mencegah infeksi pada nyamuk atau mempengaruhi sporogonik nyamuk. Obat yang dapat digunakan jenis gametosid atau sporontosid
Plasmodium Vivax
- Prinsip dasar pengobatan malaria vivaks adalah pengobatan radikal yang ditujukan pada stadium hipnozoit di sel hati dan di eritrosit
- Tahun 1989, P. vivax resisten klorokuin. Sehingga dipakai pengobatan klorokuin selama 3 hari dilakukan bersamaan dengan primakuin selama 14 hari. Dengan cara ini, primakuin bersifat sebagai skizontizid darah selain membunuh hipnozoit dalam hati. Jika dengan pengobatan promakuin masih belum terjadi relaps, bisa ditambahkan dosis primakuin sampai 30 mg/hari
- Obat alternatif lain: artesunat-amodiakuin, dihidroartemisinin-piperakuin, atau non-altemisin (meflokuin, atovaquone-proguanil)
- P. falciparum resisten pada golongan aminokuinolon (klorokuin, amodiakuin).
- Tanpa komplikasi, bisa diberikan drug of choice kombinasi artemisin (artesunat-amodiakuin) selama 3 hari.
- Kombinasi artemisin lainnya adalah artemeter-lumefantrin dan dihidroartemisinin-piperakuin. Bila terjadi kegagalan dapat diberikan kombinasi kina dan doksisiklin
- Pada malaria berat, dapat diberikan suntikan sodium artesunat (im, iv) atau artemeter (im). Pengobatan dengan kombinasi kina-doksisiklin dapat dipertimbangkan bila dikuatirkan terjadi rekrudesensi
- Golongan Artemisin : Artemeter dan Artesunat
Plasmodium malariae - Dapat diobati dengan klorokuin basa selama 5 hari dengan dosis total 35 mg/kgBB, meskipun begitu, P. malariae dilaporkan sudah resisten terhadap klorokuin
- Pengobatan lain, P. malariae sensitif terhadap artemisinin dan pinoranidin
- Merupakan penyakit ringan dan dapat sembuh sendiri tanpa pengobatan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar