Jumat, 03 Juni 2016

Sistem Respirasi

Sistem Respirasi, dibagi menjadi 2 :


Pernapasan luar adalah pertukaran udara yang terjadi antara udara dalam alveolus dengan darah dalam kapiler.
Pernapasan dalam adalah pernapasan yang terjadi antara darah dalam kapiler dengan sel - sel tubuh.
    Energi yang dihasilkan dari proses respirasi sel dalam hati, jantung, otak, sebanyak 38 ATP. Selain dalam sel-sel tersebut, energi juga dihasilkan organ lain sebanyak 36 ATP.


Normalnya manusia butuh kurang lebih 300 liter oksigen perhari.
Dalam keadaan tubuh bekerja berat maka oksigen atau O2 yang diperlukan pun menjadi berlipat-lipat kali dan bisa sampai 10 hingga 15 kali lipat.
Ketika oksigen tembus selaput alveolus,
hemoglobin akan mengikat oksigen yang banyaknya akan disesuaikan dengan besar kecil tekanan udara.
 
 Dalam mengambil nafas ke dalam tubuh dan membuang napas ke udara dilakukan dengan 2 cara pernapasan, yaitu :
 
Respirasi / Pernapasan Dada, ialah
    pernapasan yang melibatkan otot antartulang rusuk.
Respirasi / Pernapasan Perut, ialah
    pernapasan yang melibatkan otot diafragma.
  
 Mekanisme Pernapasan Dada :

 
Fase inspirasi.
     Fase ini berupa berkontraksinya otot antartulang rusuk sehingga rongga dada membesar, akibatnya tekanan dalam rongga dada menjadi lebih kecil daripada tekanan di luar sehingga udara luar yang kaya oksigen masuk.
    Otot antar tulang rusuk (muskulus intercostalis eksternal) berkontraksi --> tulang rusuk terangkat (posisi datar) --> Paru-paru mengembang --> tekanan udara dalam paru-paru menjadi lebih kecil dibandingkan tekanan udara luar --> udara luar masuk ke paru-paru.
 
Fase ekspirasi
    Fase ini merupakan fase relaksasi atau kembalinya otot antara tulang rusuk ke posisi semula yang dikuti oleh turunnya tulang rusuk sehingga rongga dada menjadi kecil. Sebagai akibatnya, tekanan di dalam rongga dada menjadi lebih besar daripada tekanan luar, sehingga udara dalam rongga dada yang kaya karbon dioksida keluar.
    Otot antar tulang rusuk relaksasi --> tulang rusuk menurun --> paru-paru menyusut --> tekanan udara dalam paru-paru lebih besar dibandingkan dengan tekanan udara luar --> udara keluar dari paru-paru.

Mekanisme Pernapasan Perut :

Fase inspirasi.
     Fase ini berupa berkontraksinya otot diafragma sehingga rongga dada membesar, akibatnya tekanan dalam rongga dada menjadi lebih kecil daripada tekanan di luar sehingga udara luar yang kaya oksigen masuk.
    Otot antar tulang rusuk (muskulus intercostalis eksternal) berkontraksi --> tulang rusuk terangkat (posisi datar) --> Paru-paru mengembang --> tekanan udara dalam paru-paru menjadi lebih kecil dibandingkan tekanan udara luar --> udara luar masuk ke paru-paru.

 
Fase ekspirasi
  Fase ini merupakan fase relaksasi atau kembalinya diafragma ke posisi semula yang dikuti oleh turunnya tulang rusuk sehingga rongga dada menjadi kecil. Sebagai akibatnya, tekanan di dalam rongga dada menjadi lebih besar daripada tekanan luar, sehingga udara dalam rongga dada yang kaya karbon dioksida keluar.
 Otot diafragma relaksasi --> posisi dari mendatar kembali melengkung --> paru-paru mengempis --> tekanan udara di paru-paru lebih besar dibandingkan tekanan udara luar --> udara keluar dari paru-paru.
 
Kelainan / Gangguan Sistem Pernapasan / Respirasi pada Manusia
 
Sistem peredaran oksigen yang diperlukan oleh tubuh manusia bisa mengalami gangguan atau kelainan seperti : 
1.  Kelainan/Gangguan/Penyakit Saluran Pernapasan
     Macam-macam peradangan pada sistem Pernafasan, seperti: bronchitis, laringitis, faringitis, pleuritis, sinusitis.
        a. Sinusitis, adalah radang pada rongga hidung bagian atas.
b.  Renitis, adalah gangguan radang pada hidung.
c. Pleuritis, yaitu merupakan radang pada selaput pembungkus paru-paru atau disebut pleura.
e.  Bronkitis, adalah radang pada bronkus.
f.   Asma, merupakan penyakit penyumbatan saluran Pernafasan yang disebabkan alergi terhadap rambut, bulu atau kotoran.


2.   Kelainan/Gangguan/Penyakit Dinding Alveolus
      a.  Pnemonia Bakteri.
           Pnemonia yaitu infeksi akut yang terjadi pada paru /  
           saluran napas bagian bawah yang disebabkan oleh   
           bakteri atau jamur.
      Klasifikasi :
      a). Berdasarkan luas lesi dapat dibedakan
           •  Bronkopnemonia .
           •  Pnemonia segmental.
           •  Pnemonia lobar.
           •  Pleropnemonia.
 
b). Berdasarkan mekanisme terjadinya, dibedakan atas :
Pnemonia yang didapat di Rumah sakit (” Hospital Acquired Pneumonia” / Nosocomial Pneumonia ) pada umumnya disebabkan oleh kuman gram negatip.
Pnemonia yang didapat diluar Rumah sakit / didalam masyarakat (“Community Acquired Pneumonia”) Pada umumnya disebabkan oleh kuman gram positip
Pnemonia pada penderita daya tahan tubuh menurun (Immunocompromized Pneumonia) Pada- umumnya disebabkan oleh mikroorganisme yang biasanya tidak patogen pada tubuh normal.

 
b. Tuberkolosis / TBC
Merupakan penyakit yang disebabkan oleh baksil yangmengakibatkan bintil-bintil pada dinding alveolus. TBC, penyakit paru-paru yang diakibatkan oleh serangan bakteri Mycobacterium tuberculosa.
Difusi oksigen akan terganggu karena adanya bintil-bintil atau peradangan pada dinding alveolus.
Tuberkolosis atau TBC adalah infeksi karena bakteri Mycobacterium tuberculosis, yang dapat merusak paru-paru tapi dapat juga mengenai sistem saraf sentral (meningitis, sistem lymphatic, sistem sirkulasi (miliary TB), sistem genitourinary, tulang dan sendi.
 
3.  Masuknya air ke alveolus.
     Kelainan/Gangguan/Penyakit Melalui Udara
     a. Kontaminasi gas CO / karbon monoksida atau CN /
         sianida.
     b. Kadar haemoglobin / hemoglobin yang kurang pada
         darah sehingga menyebabkan tubuh kekurangan 
         oksigen atau kurang darah alias anemia.
 

Kelainan Lain meliputi :
Asfiksi, gangguan Pernafasan pada waktu pengangkutan dan penggunaan oksigen oleh jaringan, akibat tenggelam, pneumonia dan keracunan.
Asidosis, kenaikan kadar asam karbonat dan asam bikarbonat dalam darah.
Difteri, penyumbatan oleh lendir pada rongga faring yang dihasilkan oleh infeksi kuman difteri.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Farmakoterapi GAGAL GINJAL AKUT

— Gagal ginjal akut (GGA) merupakan penurunan fungsi ginjal secara mendadak sehingga ginjal tidak mampu menjalani fungsiny...